Pada tahun 2024, Perum Bulog telah berhasil mengimpor sebanyak 2,5 juta ton beras untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional. Kebijakan ini diambil sebagai langkah strategis untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan beras di pasar domestik.
Beras Bulog Kini Sudah Di Impor 2,5 Juta Ton
Pemerintah melalui Bulog berupaya mengantisipasi kekurangan pasokan beras yang dapat memicu inflasi dan merugikan masyarakat, terutama kalangan menengah ke bawah.
Direktur Utama Bulog menyatakan bahwa impor beras ini akan disalurkan secara merata ke seluruh wilayah Indonesia melalui jaringan distribusi yang telah ada. Selain itu, Bulog juga menjamin bahwa kualitas beras impor ini sudah memenuhi standar nasional, sehingga konsumen tidak perlu khawatir akan mutu dan keamanan pangan.
Meski demikian, kebijakan impor ini tidak lepas dari pro dan kontra. Beberapa pihak menganggap bahwa impor beras dapat merugikan petani lokal karena harga beras dalam negeri bisa turun akibat berlimpahnya pasokan.
Selain menjaga ketersediaan beras, impor ini juga diharapkan dapat menekan harga beras yang cenderung naik dalam beberapa bulan terakhir. Dengan demikian, masyarakat dapat mengakses beras dengan harga yang lebih terjangkau.